Sabtu, 09 Januari 2010

Mengenang Bapak

Kemarin malam
tak sengaja ku pandang
gambar usangmu, bapak...
Berkacamata dengan tawa khas menghias
Saat itu kau masih muda
Masih hafal ribuan nomor telepon di luar kepala
Baru menikah jarak jauh
Aroma zubadmu begitu sempurna

10 tahun yang lalu
kau datang ke kota ku
menyandang yang nomor satu
Pakai kereta istimewa
Beserta beberapa punggawa
Meski katamu di perjalanan
Hanya sempat makan kedelai rebus semata
Waktu itu kau sudah agak renta
Berbatik, belum memakai kursi roda

Sekarang
Ku baca di situs situs tercela
Mereka begitu mengina
Aaaargh.....
Padahal kini engkau bahagia, Bapak...
Memadu kasih Sang maha diraja

6 komentar:

King Of Single mengatakan...

hye kak bepi..hehe
>_<

bapak udah tiada ya?

liudin mengatakan...

apakah ini mengandung arti yang sebenarnya atau hanya sebagai ungkapan kias?

Newsoul mengatakan...

Puisi yang dalam maknanaya. dan saat mata saya memandang di sebelah kanan, amboi seksinya gambar itu.

attayaya mengatakan...

alm. Gus Dur ya?

soewoeng mengatakan...

jadi inget bapake soewoeng
kanggennnnnn

denie mengatakan...

makasih tas infonya luar biasa.........

Posting Komentar

Siguiente Anterior Inicio
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Resep Masakan dan Resep Kue Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo