Minggu, 17 Januari 2010

Di Batas Penantian

Airmataku Sentuh Kalbu Kenang Lalu
Saat Kau Antarku Di Terminal Itu.
Mendung Langit Semendung Hati
Kau Coba Sibak Ragu Ini
Deru Bus Dedy Jaya Pisahkan Kita

Ku ingat kembali teriak caci
Ke belenggu Abstrak Ini
Ku bersumpah tuk Membakarnya
Sayang Kau Bangun Lagi Setiap Hari
Beri Zat Kuat Tuk Lemahku
Seperti Menopang Langit
Tertawa Pahit Saat Deru Bus
Dedy Jaya Pisahkan Kita

Aku Gusar Ku DAmprat Semua Terang
Samarmu Semakin Lembab
Kembali Teriak Caci ke Belenggu Abstrak ini
Sayang Kau Pulas Disana
Mulai Lupa Kepadaku

12 komentar:

attayaya mengatakan...

betapa emosinya diri kita saat berada dalam kondisi menanti
hmm......
seakan-akan mau melabrak semua orang

Etha mengatakan...

penuh amarah banget puisi nya ...

rio2000 mengatakan...

maksudnya kamu sedang menunggu di terminal yah? ^^ bus ga datang2 atau pacar ga datang2 he he

Sang Cerpenis bercerita mengatakan...

wah, melow dan penuh esmosi nih

Dhe mengatakan...

Wah! ikut kesana dunk! ke t4 dia berada, ingatkan dia kembali bahwa kau menantinya :D

*lam kenal jg, smoga qt bs menjadi teman :D

attayaya mengatakan...

met siang semua....
lha ada etha, rio, cerpenis, ma dhe rupanya

Kang Sugeng mengatakan...

kamu baru pertama visit, kenapa juga musti minta maaf sama saya?? aneh...

Fi mengatakan...

puisinya temaram katanya, masih belum nyambung memaknainya...

Hendriawanz mengatakan...

indah dan diberikan pada waktunya...

ocky mengatakan...

puisinya bagus :D

secangkir tehn dan sekerat roti mengatakan...

saya sedang menyimak.. :)

Alrezamittariq mengatakan...

ohhhhh Angin...ngin..ngin...*apa sih gak nyambung..hahaha

Posting Komentar

Siguiente Anterior Inicio
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Resep Masakan dan Resep Kue Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo